Menurut hukum internasional, semua pemukiman Yahudi israel di wilayah pendudukan Palestina adalah ilegal dan menimbulkan hambatan besar bagi perdamaian, kata Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, kepada Dewan Keamanan pada hari Senin (21/08/2023).

Wennesland juga menyebutkan penghancuran rumah-rumah warga Palestina yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh israel, agresi pasukan penjajah israel di wilayah pendudukan Tepi Barat di bawah kendali administratif polisi Palestina dan serangan oleh pemukim israel di desa-desa Palestina.

“Otoritas penjajah israel menyita, menghancurkan atau mendorong pemilik untuk menghancurkan 58 fasilitas Palestina di Area C Tepi Barat dan enam fasilitas di Al-Quds Timur, menyebabkan 28 warga Palestina kehilangan tempat tinggal, termasuk 14 anak-anak,” jelasnya.

Pejabat PBB tersebut menambahkan bahwa situasi saat ini diperburuk oleh kerapuhan situasi keuangan Otoritas Palestina serta kekurangan dana yang parah yang dihadapi oleh badan-badan PBB. Hal ini termasuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, yang sangat membutuhkan $75 juta agar dapat terus menawarkan bantuan makanan kepada 1,2 juta pengungsi di Gaza hingga akhir tahun ini.

Program Pangan Dunia membutuhkan $41 juta untuk menghidupkan kembali operasinya di wilayah penjajahan isarel. Wennesland mencatat, seruan kemanusiaan yang dilancarkan untuk membantu warga Palestina hanya mendapat respon 30 persen.

Selain itu, ia mengutuk pembongkaran sekolah dasar Palestina oleh israel hanya beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru.

“Meskipun kita harus segera fokus pada penyelesaian isu-isu paling kritis dan meredakan situasi di lapangan, kita tidak bisa mengabaikan kebutuhan untuk memulihkan situasi politik,” simpulnya.

“Para anggota dewan hari ini dengan tegas menyatakan bahwa kekerasan harus dihentikan,” tulis Wennesland di X/Twitter setelah pertemuan tersebut. “Saya mendesak para pemimpin untuk bertindak sekarang untuk menenangkan situasi. Lingkaran kekerasan ini hanya akan menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah.” (is/knrp)

Bagikan Berita: